SOCIAL MEDIA

Sabtu, 14 Juni 2025

Benci untuk mencintaimu

 


Akhir-akhir ini mungkin aku memikirkan yang seharusnya engga usah aku pikirkan.

"Aku tak tahu apa yang terjadi antara aku dan kau"

Lagu ini mengalun pelan di telinga kiri ke kanan dari hati lalu ke perasaan. 

Disini lah aku di warkop, dengan segala cerita yang ada. Tempat terbaik untuk bertemu. Baik itu pekerja, pensiunan dan mahasiswa. Malam ini aku menggunakan earphone di kedua telinga, dan bandrek yang rasanya tetap sama. 

Tak lama, datanglah pasangan dengan raut wajah kusut. Tiba-tiba duduk di depan meja ku. Aku pun dengan sengaja mematikan lagu tapi tetap dengan earphone di telinga, percakapan mereka kurang lebih seperti ini. 

“Kayanya kita gabisa sama-sama lagi” ujar wanita itu

“Hah? Setelah yang aku dan kamu lalui, kamu mendadak ingin pergi?” jawab pria di depannya

“Iya, kita gabisa terus begini. Suamiku bisa tau”

Mereka nampaknya tidak tahu kalau aku dapat dengar dengan jelas percapan mereka. 

“Aku mau terus sama kamu, aku ga peduli lagi sama suami kamu, biar kita yang hadapi sama-sama” nada pria itu meninggi. 

“Udah gila kamu ya, aku gabisa. Aku istri dia, aku tetep milih dia”

“Jadi dari sini kita coba buat membenci” lanjut si wanita 

Setelahnya aku lupa. Tapi aku ingat akhirnya, si wanita menangis terisak keluar warkop, lalu masuk ke mobil dan si pria mencoba mengejarnya.

Akupun mem-play lagu itu kembali. 

"yang kutahu pasti kubenci untuk mencintaimu"

Aku mulai mendapatkan makna dari lagu ini. Dua hati yang saling mencintai tapi dipaksa saling membenci. 

"Aku tak tahu apa yang terjadi antara aku dan kau"

Tak lama, datanglah pasangan dengan umur kira-kira awal dua puluhan, yang tidak mungkin salah satu dari mereka telah menikah dan memilih selingkuh.

Mereka duduk di seberang belakang meja ku. Kali ini aku melanjutkan lagi untuk mendengarkan lagunya. Dan tidak sengaja mendengarkan percakapan mereka. 

“Sudahlah, kita itu udah gabisa sama-sama lagi, perasaanku ke kamu itu udah berubah” ujar si wanita. 

“Please, kasih aku kesempatan lagi, kali ini aku beneran, aku pengen mengubah diriku lebih baik lagi. Ayolah, kali ini aja” tangkas si cowo dengan nada yang coba menyakinkan lawan bicaranya. 

“Kesempatan apa lagi? Aku itu sudah berikan kamu lebih dari 10 kesempatan, ada ga yang kamu buktikan? Tidak ada. Kamu tau 5 bulan dalam waktu yang panjang aku menahan rasa sakit ini, kamu caci maki aku, kamu ga peduli lagi sama aku, perasaanmu udah ga sayang lagi ke aku. Aku menahan semuanya, tau gak?! Wajar dong sekarang aku capek, wajar dong kalau aku mau sudahi hubungan ini”

Yes! Disinilah serunya!

“nggg…”

Lama sekali, aku menunggu jawaban si cowo ini. 

“Aku gatau udah berapa kali kamu nyakitin aku, aku juga gatau udah berapa kali aku mengemis cinta ke kamu. Tapi anehnya selama kamu buat aku tersiksa seperti ini, aku ga bisa benci sama kamu, aku tetep cinta sama kamu. Aku itu benci begini, aku benci masih cinta sama kamu” timpal si wanita dengan nada tinggi dan menahan isak tangisnya demi perkataan tadi. 

Belum sempat si cowo membalas perkataan si wanita, lagi-lagi kali ini si wanita duluan yang keluar dari warkop. Tapi kali ini dia mencoba berlari entah kemana, dengan tangisan yang tak kalah histeris dari wanita yang selingkuh tadi.

Jam menunjukan pukul sembilan malam, aku pun mulai bosan di sini dan mem-play kembali lagu ini, berniat mengakhiri satu lagu ini saja. Ini sudah hampir di akhir lagu. Sayup terdengar begitu pelan temponya.
 
"Yang kutahu pasti kubenci untuk mencintaimu"

 



Ditulis: Fanny Indra Pratama

Kamis, 05 Juni 2025

Kembali



Perempuan ini cantik dan menyimpan banyak kenangan dalam cinta yang panjang. Dengan langkah yang cepat dan kesabaran setipis tisu, mungkin ada saat di mana kehidupan membuat langkahnya berat dan baginya yang aneh adalah kisah cintanya yang unik itu. 

Terima kasih sudah mau menerimaku kembali. Terima kasih karena sudah menjadi bagian alasan aku percaya hidup untuk yang kesekian kali. Denganmu, aku tidak pernah menyesal barang satu hal.

Sejujurnya ketakutanku adalah
"Bagaimana kalau pada akhirnya kamu beneran ninggalin aku di saat aku sedang sayangnya ke kamu?"

"Setelah melihat keributan di bulan Mei membuat perubahan yang aku takuti selama ini jadi nyata, apa bisa kamu lakukan itu lagi nantinya ke aku?"

"Bagaimana meski bersama tubuhnya tapi aku mengingat hal lalu yang telah meninggalkan aku?"

Dan seperti orang-orang bilang, ketakutan adalah manifestasi yang suatu saat bisa terjadi. Tapi aku berbohong jika mengaku tidak bahagia ketika bersamanya. 

Ini kali pertama ada perempuan yang mampu membuat perubahan drastis dalam kehidupanku. Meskipun pada akhirnya aku tetap membuat kamu kecewa. Tapi jika ada kuisioner dari tuhan tentang jawaban cepat tipe perempuan yang aku inginkan, aku jawab yang seperti kamu. 

Karena aku ingin berlama-lama cerita tanpa membuat kesan yang entah apa, karena aku ingin mendengarkan lagu favorit "sampai jadi debu" dengan satu earphone berdua meskipun volumenya bikin sakit telinga, karena aku ingin ada tangan yang menahan aku ketika aku begitu ingin lesat dan buru-buru padahal hanya untuk sampai kesebrang. 

Pesanku untuk kamu; Tetaplah mencintaiku seperti awal bulan April, tetaplah seperti Felia yang dulu, jika nanti kamu merasa cape dengan hubungan ini, ingatlah kenangan yang pernah kita buat, karena kita pernah melakukan itu bersama. 

Terima kasih sudah mau kembali.


Ditulis: Fanny Indra Pratama

Minggu, 01 Juni 2025

Aku tidak pernah menyangka, kesendirian ini ternyata bisa buatku kalah dalam segala hal.

 


Seperti malam minggu biasanya, aku pergi sendiri selepas matahari terbenam. Bagi mereka yang sudah menikah, mereka akan pergi jalan sama keluarganya masing-masing. Sementara aku tidak punya siapa-siapa ini, sekarang masih duduk sendirian di pinggir pantai berkas, bersama sebotol fristine dan biskuit oreo. 

Di kota yang kecil di pesisir pantai Sumatera ini, entah kenapa aku merasa sepi. Hari-hari menoton dan ditutup dengan kesendirian, tampaknya lambat laun mulai membuat hidup tak lagi menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk dijalani. 

Dulu kupikir menjadi dewasa akan mengubah hidupku jadi lebih baik. Atau setidaknya bisa lebih hidup sebagai seorang manusia yang semestinya. Sekarang sudah berbeda, menjadi dewasa itu sulit, kesepian, sendirian. Aku tidak pernah menyangka, kesendirian ini ternyata bisa buatku kalah dalam segala hal.  

Bunyi dentuman ombak menjadi latar lagu untuk malam yang sudah cukup larut ini. Jika aku pikir-pikir lagi, tidak ada istimewa sama sekali dalam hidupku. Tidak ada hal yang bisa ku banggakan atau setidaknya membuat orang-orang terdekatku bangga. Mereka semua hanya menetap sementara, lalu seperti yang sudah-sudah, semua akan pergi meninggalkanku sendiri lagi. 

Dari tempat ku duduk sekarang, mataku menatap pantai yang diterangi kapal-kapal nelayan. Ku lihat disekelilingku manusia-manusia semua tertawa, bercengkrama dengan pasangannya, dan tampak hidup dengan bahagia. 

"Kenapa ya hidup orang banyak terlihat membahagiakan? 

" Apa cuma aku yang hidup tidak terlihat bahagia?" 

"Atau mereka pintar mengatur kebahagiaannya sendiri?"

Pikiranku sempat terhenti sebentar saat samar-samar aku mendengar lagu Peterpan "membebaniku", yang dimainkan oleh pengamen dengan suara sumbang dekat tempatku duduk. Lirik lagunya bener-bener menyindirku.

Jam sudah menunjukan jam 21.45 WIB. Ku ambil HP di saku celanaku dan menelfon dia.

"Lagi di mana?"

"Lagi di jalan pulang sama lita, bentar ya"

"Oalah, okedeh"

Akhirnya kuputuskan tidak beranjak dari pantai ini. Ku melihat langit gelap dipenuhi bintang kecil dari kejauhan. Semua orang masih terlihat bahagia. Dan aku masih seperti ini. Kesepian.

Tiap tanggal 31 jadi tanggal spesial buatku. Seharusnya malam ini bisa merayakan bersama, tapi dengan keadaan semrawut gini aku hanya bisa merayakannya sendiri. 

Sudah 15 menit aku memandang langit gelap dan kuputuskan untuk menghabiskan minumanku dan bergegas pulang. 

Tampaknya hari ini aku akan menghabiskan malam-malam sendiri lagi. Aku mengusap wajahku beberapa kali. Rasanya lelah sekali. Cinta yang dulu kupikir bisa membuat kita bahagia, ternyata justru aku sendiri yang mengacaukannya.. 

Kisah cinta ini telah berhasil membuatku gila.


Ditulis: Fanny Indra Pratama

Kamis, 29 Mei 2025

Hanya bisa mengucapkan terima kasih

 


Aku engga tau ini seneng atau engga. Aku sendiri engga menyangka kalo tulisan engga jelas ini ada yang mau baca.

Aku share di twitter engga maksud untuk dibaca, tapi ingin menyampaikan kalau aku seneng menulis, tapi pas dapat dm kaya gini aku jadi bingung responnya gimana..

Hanya bisa mengucapkan "Terima Kasih"

Sedikit keyakinan bahwa ini bisa terlewati


Akhir-akhir ini aku suka keluar sendiri. Jalan kaki sambil menikmati lagu, atau kadang mendengarkan isi kepala sendiri. Melamun, melamun, melamun, tahu-tahu sudah di ujung perbatasan. Sesekali duduk di bangku sambil meminum air dari botol dan melihat orang berlalu-lalang. Trik ini kupelajari dari temenku: Kalau perasaan sedang tidak karuan, coba pergi ke tempat ramai orang berkegiatan. Pasar, terminal, dan stasiun. Denyut kehidupan mustinya membuatmu sadar bahwa kamu tidak menderita sendirian. Tapi trik ini tidak berhasil untuk ku. Ntah kenapa tiap mencobanya aku merasa seperti ada yang ganjal dalam perasaan ini. 

Bangku disebelahku terlihat kosong, aku menatap langit biru dari kejauhan sambil bergumam "Kalau ini sudah jadi takdir ku, aku ikhlas ya Tuhan". 

Di ujung sepatu ku ada sebuah bongkahan batu aspal kecil berwarna hitam, ku ambil batu itu dan ku lihatin dalam keadaan pikiran kosong. Aku percaya batu ini sebelumnya sudah berpindah-pindah dari sepakan kaki ke kaki, dan akhirnya batu itu berhenti tepat di ujung sepatu ku. 

Aku tau batu ini tidak bisa berbicara tapi kuberharap dia bisa mendengarkan, hey batu, bulan ini aku menemukan diriku yang paling hancur. Tapi aku juga menemukan diriku yang paling kuat. Di hari terakhir sedihku ini, aku melangitkan semua do'aku. Agar di hari pertama, aku usai dengan rasa sakitku, aku tak lagi jatuh pada pikiranku, akan kutulis semua harapan baik disetiap hariku, aku berprangsaka baik kepada hidup, barangkali ia tersentuh dan tak tega memberi kita hal-hal buruk. 

Dengan dihadapkan situasi seperti ini, akhirnya aku sadar dan sedikit paham tentang harapan untuk tidak berharap lebih maupun kurang. Terkadang hidup tak berjalan seperti apa yang kita rencanakan. 

Setelah berbicara kepadamu (batu aspal hitam) Semoga aku tak terlalu lama merasakan pahit, semoga aku tak terlalu banyak memakan manis, sebab hidup tak pernah mengajariku mengecap hambar.


Langit Tuhan mulai memerah dan malampun bentar lagi menunjukan wujudnya. Aku pulang dulu ya batu, aku letakin di mana pertama kali aku menemuimu. Terimakasih sudah mau mendengarkan ocehan remeh temeh ini. Selalu ada hal baik dari pertemuan kita sore ini. Bye 👋


Kemana langkahku pergi

Slalu ada bayangmu

Ku yakin makna nurani

Kau takkan pernah terganti

Saat lautan kau sebrangi

Janganlah ragu bersauh

Ku percaya hati kecilku

Kau takkan berpaling

Chrisye, 1997


Aku, sayang kamu, selalu. 

Ditulis: Fanny indra Pratama



Jumat, 23 Mei 2025

Hari bersamanya

 


Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu. Felia, di hari ini hari yang spesial buat aku. Yang pertama, hari raya agamaku dan kedua ini jadi anniversary kita yang ke satu tahun. Satu tahun ya, yang begitu berat, dari canda tawa, sedih, tawa lagi, balik sedih lagi, semuanya kita lalui sambil bergandengan tangan. Aku percaya fel, di semua hal yang sudah kita lalui, pasti nemu titik jalan di mana itu jadi muara terakhir kita. Aku percaya itu. Sama kamu aku bisa mewujudkannya. Maka itu di hari spesial kita ini aku ingin menjabarkan tentang kamu selama kita kenal.

1. Aku pertama tau dia dari twitter. 

2. The fact setelah kenalan di twitter, aku langsung cari tau sosial medianya, walaupun pada saat itu aku engga dapat ignya.

3. Selfi pertama dia masih kusimpan, dan telah ku pindahkan di PC ku. 

4. Awal perkenalan dia terlalu fast dan aku terlalu slow. 

5. Di awal perkenalan dia pernah liat story ig ku dengan second akunnya. 

6. Saat aku tau dia dari Kupang, engga ada kepikiranku untuk ketemu dia. 

7. Di hari pertama kita kenal kami jadikan itu hari tanggal jadian kita. 

8. Ada satu titik dimana aku kepikiran untuk tidak membalas lagi whatsapp-nya. 

10. Entah kenapa whatsappan lagi, aku luluh dengan cara perhatiannya dia ke aku. 

11. Ketika aku sampe kos, dia org yang pertama aku kabarin. 

12. Pernah ribut, perkara mantannya. Sempat nyuruh dia ngeblock semua media sosial mantannya, walaupun itu tidak membenarkan.

13. Dia mampu mengubah banyak hal yg aku sendiri tidak mampu mengubah diri. 

14. Dia adalah perempuan yang sangat menjunjung tinggi nilai nilai Kristiani, pastinya ia mencintai Tuhan Allah dengan segenap hati dan akal budi, lalu mencintai sesama manusia seperti mencintai dirinya sendiri. bukankah itu semua yang membuat kita hidup, sayang? 

15. Kepulanganku ke bengkulu membuat hubungan kita jauh dari kata baik, tapi dia selalu yakin kalo ini sama seperti biasanya. 

16. Dia sudah merasa cape dan jenuh dengan sifatku yg lebih mentingkan temen-temenku. Tapi dia selalu sabar menghadapi semua. 

17. September, Oktober, dan November jadi bulan yang buruk buat hubungan kita. Di tiga bulan itulah dia merasa berjuang sendirian dan tak dihargai. 

18. Akhir November kita putus untuk pertama kalinya.

19. Awal Januari, tepatnya tanggal 9. Itu jadi hari yang buruk buat dia. Di seberang sana dia mendapatkan kabar tidak mengenakan, papanya meninggal.

20. Sejak musibah itu aku selalu ada buat dia, nemenin dia bahkan di 40 haripun aku tetap ada buat dia. 

21. 31 Maret yang penuh bahagia ini aku merasa bersama dia, kita akan sama sama menyeberangi lautan ombak yang begitu deras dan dengannya aku percaya akan sampai ke pelabuhan cinta yang sering kita omongkan itu.

Begitulah sayang 21 penjabaran yang aku tulis untuk kamu. Semoga di anniversary kita yang satu tahun ini, menjadi awal yang baik untuk hubungan kita yang lebih serius. Lebih tepatnya untuk hari ini dan setelahnya..

Engga sabar menunggu hari pertemuan kita


Subuh senin, 31 Maret 2025

Ditulis: Fanny Indra Pratama


Perjalanan tak tergantikan

 


Untuk kamu yang tersayang,
Felia, sebelum aku menulis tentang kamu, aku ingin melihat foto kita yang ada di walpaper hp ku. Begitu cepat ya, baru hari senin aku menginjakan kaki di kotamu, sekarang sudah waktunya pulang menuju kotaku. Di atas langit Selat Semau aku mengingat momen-momen kebersamaan kita. Nasgor, lippo, solame, mobil Terios dll selalu jadi ingatanku. Selalu. Terima kasih untuk pertemuan yang luar biasa istimewa. Kuharap kamu dapat percaya, bahwa aku baru saja melalui 1 minggu terindah di hidup aku. 1 minggu terindah bersama seseorang. 

Terima kasih untuk suaramu yang selalu hangat. Untuk tatap matamu yang dalam. Untuk setiap usaha dan pengorbananmu selama aku di sana. Maafin kalo kemarin aku banyak ngerepotin. Hehe. Terima kasihku ke kamu ini harusnya banyak. Aku nggak bisa jabarin semuanya di sini. Tapi di sini aku ingin kamu tahu, bahwa aku bersyukur ada kamu di hidup aku. Aku nggak bisa sempurna mengungkapkannya tapi yang jelas, ini jujur dan tulus dari lubuk hatiku. Hati seorang pria biasa, dari Pulau Sumatera, Bengkulu. 

Sayang, dalam jarak yang cukup jauh ini kita udah coba berjuang sama-sama. Menjalani ini pasti kita akan melewati keadaan-keadaan yang nggak mudah. Ada kalanya kangen itu berat sekali. Tapi ini juga yang harus kita lalui. 

Bisa? Bisa! 

Jujur, berat sekali aku melepas genggamanmu di bandara tadi, maunya engga mau lepas, tapi keadaan yang membuat kita berpisah sementara. Sekarang aku di sini merindukanmu dengan teramat. Membayangkan pertemuan kedua kita. Juga pertemuan-pertemuan berikutnya. Sayang, aku menantikan hari-hari itu. Semoga, selain dengan jarak kita juga boleh bersahabat dengan waktu. Dalam kesabaran, ketenangan, dan komunikasi yang kita jaga sama-sama.

Semoga ini tulisan yang nggak terlalu panjang tapi terima kasih, karena kamu baca sampai selesai. Aku harap tulisan sederhana ini bisa jadi penyemangatmu melalui hari-hari. I love you, Sayang.

Bengkulu, Minggu Malam 4 Mei 2025


Ditulis: Fanny Indra Pratama

Ps: Fel, aku minta maaf, maaf aku baru upload tulisannya sekarang. Ada banyak hal yang membuat aku menunda untuk mengupload ini. Terimakasih kamu masih mau baca.


Senin, 19 Mei 2025

Hidup harus terus berjalan



Sebenarnya aku engga tahu harus mulai darimana. Semenjak terakhir kali aku di blog ini, tentu ada banyak yang terjadi. Banyak hal yang baik yang pengin aku ceritain.

Tapi sekali lagi, tujuan aku kesini pukul dua pagi bukan untuk menceritakan hal yang baik. Sudah dua hari, hidup aku kayak mau mampus.

Fel, kejadian malam jum'at membuat aku engga percaya kita bisa sampai ke titik ini. Di titik di mana kita berdua tidak ada yang mau. Aku tau konflik kamis lalu itu semua salahku, aku yang memulainya, dan aku sendiri pula mengingkarinya. Aku tidak tau hal apa yang membuatku memulai pertengkaran ini. Yang pasti ini fatal banget. Maka itu, aku sekali lagi meminta maaf. Mungkin kamu sudah bosen dengan satu kata ini, tapi kali ini beneran serius meminta maaf. 

Jujur fel, selama kita pacaran kamu memberi aku bahagia yang tak ternilai besarnya. Aku berani tukar apapun kecuali harga diriku (karena aku gapunya) untuk mengulang peristiwa itu semua. 

Kita sama - sama menyatakan bahwa kita menemukan kebahagiaan di satu sama lainnya. Kita selalu telpon tiap hari, kamu juga sering tiba - tiba kirim video atau foto wajahnya yang manis, dan kita juga berbicara tentang apapun yang menyenangkan. 

Sampai akhirnya, kemarin malem, kamu kasih tau aku, kamu udah merespon Laki-laki yang baru kamu kenal. Ada satu hal yang buat aku kenapa bisa hancur gini. Ya perubahan sikapmu yang secepat itu. Itu yang buat aku patah hati. 

“Ada yang ngajak aku ketemuan, boleh?”

“Kalo aku bilang enggak, pun kamu juga akan pergi”

“Kalo kamu bilang enggak – Aku enggak pergi”

“Terserah”

Ketika mendengar itu aku kaya di tembak dari belakang tanpa menyiapkan apapun. Aku sungguh terkejut mendengarnya. Baru kamis lalu kamu putusin aku dan jum'atnya kamu langsung respon Laki-laki lain yang baru diajak kenal. Dalam hatiku bertanya, kenapa dia bisa secepat itu? Kenapa? Apa dia tidak mengingat kenangan yang udah kita lalui sama sama, apa dia tidak mengingat suka duka yang udah kita jalani sama sama? Apa dia engga bisa bertahan sejenak dulu? Kok bisa Felia seperti itu. Itu yang buat aku terkejut. Aku ngomong ke diriku sendiri setelah diputusin, aku hanya butuh satu atau dua bulan untuk perlahan melupakan kenangan ini. Tapi kamu hanya butuh satu hari untuk melupakan semuanya. Aku dibuat gila sama kamu, Fel. 

Pertanyaan itu membuat aku tetap terjaga semalaman. Sama sekali tidak bisa tidur. Kepalaku berperang hebat untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Malam itu, atas patah hati yang luar biasa hebat, aku block semua yang ada antara aku dan Felia. Aku putuskan bahwa langkah itu, adalah langkah yang berat namun paling strategis untuk aku lakukan.

Sampai sekarang aku masih sakit hati liat kamu secepat itu move on nya. Di satu sisi aku juga tidak bisa maksain kamu, karena kita bukan kaya dulu.

Aku menulis ini juga belum setenang itu, mungkin dari luar terlihat baik-baik saja namun sebenarnya keadaan belum membaik sepenuhnya. Bahkan terkadang aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi, tidak bahagia dan tidak juga sedih, yang ada hampa dan mati rasa. 

Aku hanya berdoa untuk bisa menjadi manusia yang teduh dan tidak berisik tentang apapun. Yang terjadi dalam hidupku akan kuselesaikan sendiri, sekalipun berat, semoga aku tetap kuat tanpa merisaukan apa-apa. 

Di tengah usaha melupakan, aku tidak akan pernah lupa untuk berterima kasih. Sebab pernah dekat meski sekarang jadi seperti ini, selalu ada cerita baiknya masing-masing. Mungkin tidak akan lagi dibawa serta, tetapi bersyukur pernah jadi bagian dari perjalanannya..

Ditulis: Fanny Indra Pratama


Senin, 17 Maret 2025

Kesedihan hanya sesaat dan kesenangan akan segera tiba



Kesedihan itu, kau tahu, seperti sekemasan susu

Siap minum yang rasanya enak jika dan hanya jika

Setelah tutup lukanya kau buka segera

Kau tenggak habis dan tak kau biarkan berlama lama ada di suhu udara ruangan yang tanggung

Tak terlalu panas pun tak cukup anyep

Atau sebenarnya aku berbohong

Ada cara lain menjaganya tetap nikmat dan lebih awet

Simpanlah dalam kulkas yang dingin

Barangkali itu adalah hatimu yang lemah dan hampir membeku

Tapi tunggulah saja dengan sedikit lebih sabar lagi

Sebab ada cinta yang akan melabuhkan perahu dan sauhnya tepat di tepian situ


Ditulis: Fanni Indra Pratama



Sabtu, 01 Maret 2025

Sore yang cerah untuk jiwa yang sepi

Rasanya sudah lama sekali tidak menulis hal-hal kecil yang terjadi di keseharian, mungkin karena aku lebih banyak menulis mengenai perasaan. Terdengar melankolis..

Ntah, tapi aku memang senang sekali menuliskan tentang perasaan, yang kadang memang terlalu pribadi. Tapi apalagi cara yang baik untuk mengurangi perasaan yang tidak menyenangkan, ketika tidak ada orang yang bisa diajak bercerita? Tapi sudahlah. 

Jadi bagaimana puasa pertama kalian di awal maret ini? 

Sabtu sore aku ada di sini. Di pantai terbaik Sumatera, Pantai Panjang. Aku tidak tahu setiap aku kesini selalu merasa kalau aku sedang tidak baik-baik saja. Suasana sepi terasa sekali, rasanya sudah lama engga ngerasain suasana kayak gini. Menikmati suasana tanpa adanya ingatan, atau kenangan sekali-sekali memang perlu, agar yang dinikmati bener-bener suasananya, udaranya, jalan-jalan yang lurus dan sepi, atau mungkin pengunjung di sana yang kebetulan melintas dan sesekali menyapa.

Aku merasa nyaman di sini, ini tempat ku, tempat terbaik untuk meluangkan waktu. 

Baiklah tulisan ini akhirnya batas sini saja, jam sudah menunjukan 18.15, 15 menit sudah waktu berbuka dan aku segera pulang.. 


Ditulis: Fanni Indra Pratama

Sabtu, 11 Januari 2025

Hidup harus berjalan seperti biasanya


Aku tahu kamu lagi berusaha kuat, karena memang berusaha ikhlas saat kehilangan orang yang kita sayang itu engga mudah, kamu boleh menangis, kamu berhak menangis, keluarkan rasa sedihmu di depan papa, tapi jangan terlalu larut ya sayang, aku tahu kamu bisa. Aku tahu banget rasanya diposisi mu sekarang gimana, puas-puasin sedihnya ya. Karena mau bilang semangat trus ke orang yang berduka malah engga kasih impact apa-apa. Semoga ikhlas ya, sayangku.

Ditulis: Fanni Indra Pratama

Kamis, 09 Januari 2025

Turut Berduka Cita



Bisa dibilang tulisan pertamaku di tahun 2025 tulisan tidak mengenakkan. Ini bukan tentang tulisan biasa seperti doa-doa menyambut tahun baru tapi ini soal kehilangan. Terutama untuk perempuan yang aku cintai.

Perpisahan dan kehilangan, dua kata yang tidak pernah mengenakkan. Mau bentuknya apapun, apalagi untuk orang yang sedang berkabung seluruh dan seutuhnya. 

Aku berdoa tiada Tuhan selain Allah dan semua apa yang menjadi takdirnya semoga itu yang terbaik sebagai hamba yang hanya dititipkan sementara di dunia yang kecil ini. 

Peluk hangat untuk papamu, sayang. Surga Firdaus untuk papa dan segala isi di dalamnya. Tulisan ini adalah bagian suka duka terdalam untuk seorang pacar yang kehilangan orang yang tersayang dan paling berharga dalam hidupnya.

Sayang, kamu ingat engga obrolan kita malam tadi? Kita membahas tentang kehilangan siapa yang pergi lebih dulu antara aku dan kamu. Kamu sendiri bilang engga siap dengan kehilangan, akupun juga begitu. Tapi ada satu kalimatmu yang ku ingat banget "sejauh apapun kamu pergi aku bakal tetap ikut, mau kemanapun aku tetap ikut, dan aku tidak bisa pergi sendirian". Kalimat itu mengingat kejadian siang ini, bisa dibilang siang paling berat yang aku alamin, terlebih untukmu. Aku sendiri tidak menyangka ketika mau pergi istirahat makan kamu bilang "mas, papa meninggal". Aku terdiam sejenak di atas motor dan memandangi layar handphone dengan kabar buruk ini.
Dalam pikiranku bagaimana caranya aku bisa menenanginmu, memelukmu, dan memberi semangatmu. Sedangkan aku jauh di ujung sana yang bisa mendengar tangisanmu. Aku resah, aku sedih, seharusnya aku ada di sana nemenin kamu. Nyatanya hmmmmmm

Kehilangan orang yang kita cintai, apalagi yang sangat dekat, memang bisa sangat berat dan membuat perasaan campur aduk. Proses berduka itu sangat pribadi dan tidak ada waktu yang pasti untuk "sembuh". Yang penting, dalam fase berduka ini, penting untuk memberi diri sendiri ruang untuk merasakan semua perasaan itu dan jangan merasa terburu-buru untuk "move on". Kamu tidak perlu merasa sendirian, mas selalu ada untuk kamu. Kamu bisa cerita apa saja, seenggaknya bisa membantu untuk meredakan beban emosional.

Mas tahu, menjalani hari tanpa orang yang kita cintai memang tidak mudah. Rasa rindu, kehilangan, dan kekosongan akan terus menghantui selama kita belum benar-benar bisa melepaskan. Tapi ingatlah sayang, waktu adalah penyembuh terbaik. Perlahan, seiring berjalannya waktu, kita akan menemukan cara untuk mengisi kekosongan itu, dan akhirnya bisa menjalani hari dengan lebih ringan. Setiap hari adalah langkah kecil menuju pemulihan, dan meskipun terasa berat sekarang, kebahagiaan itu akan datang kembali. Sekali lagi, kamu tidak merasa sendirian. 

Aku sendiri belum pernah mengalami hal seperti itu. Mungkin salah satu di antara keluargaku ada yang pergi dulu aku yakin akan merasakan hal yang sama seperti kamu. Tidak kuat. Tapi mau engga mau aku harus siap kehilangan suatu saat nanti entah tuhan yang mengambilnya atau dia yang meninggalkanku atau aku yg meninggalkanya. Banyak cara untuk berpisah, tapi apakah ada cara untuk siap kehilangan orang yang kita cintai?

Sayang, kalau sesuai rencana awal, bulan Februari jadi bulan pertemuan kita. Bulan yang kita nantikan selama 10 bulan rindu yang panjang dengan waktu yang singkat, tapi dengan keadaan seperti ini pertemuan kita tunda dulu ya. Aku mau kamu fokus ke mama, fokus nenangin diri dulu. Kamu selesaiin semuanya. Ketika semuanya sudah selesai baru kita bahas lagi pertemuan kita. Walaupun ini berat tapi ini yang terbaik. 

Sayang, dibalik orang hebat, selalu ada orang yang luar biasa. Sebuah hubungan yang saling menyembuhkan & menumbuhkan. Duka sedalam-dalamnya untuk papa.

RIP Erwin Manoe

Semoga semua yang kita layangkan dalam keheningan dan penuh khidmat sampai ke papa di sana.


Ditulis: Fanny Indra Pratama