SOCIAL MEDIA

Senin, 17 Maret 2025

Kesedihan hanya sesaat dan kesenangan akan segera tiba



Kesedihan itu, kau tahu, seperti sekemasan susu

Siap minum yang rasanya enak jika dan hanya jika

Setelah tutup lukanya kau buka segera

Kau tenggak habis dan tak kau biarkan berlama lama ada di suhu udara ruangan yang tanggung

Tak terlalu panas pun tak cukup anyep

Atau sebenarnya aku berbohong

Ada cara lain menjaganya tetap nikmat dan lebih awet

Simpanlah dalam kulkas yang dingin

Barangkali itu adalah hatimu yang lemah dan hampir membeku

Tapi tunggulah saja dengan sedikit lebih sabar lagi

Sebab ada cinta yang akan melabuhkan perahu dan sauhnya tepat di tepian situ


Ditulis: Fanni Indra Pratama



Sabtu, 01 Maret 2025

Sore yang cerah untuk jiwa yang sepi

Rasanya sudah lama sekali tidak menulis hal-hal kecil yang terjadi di keseharian, mungkin karena aku lebih banyak menulis mengenai perasaan. Terdengar melankolis..

Ntah, tapi aku memang senang sekali menuliskan tentang perasaan, yang kadang memang terlalu pribadi. Tapi apalagi cara yang baik untuk mengurangi perasaan yang tidak menyenangkan, ketika tidak ada orang yang bisa diajak bercerita? Tapi sudahlah. 

Jadi bagaimana puasa pertama kalian di awal maret ini? 

Sabtu sore aku ada di sini. Di pantai terbaik Sumatera, Pantai Panjang. Aku tidak tahu setiap aku kesini selalu merasa kalau aku sedang tidak baik-baik saja. Suasana sepi terasa sekali, rasanya sudah lama engga ngerasain suasana kayak gini. Menikmati suasana tanpa adanya ingatan, atau kenangan sekali-sekali memang perlu, agar yang dinikmati bener-bener suasananya, udaranya, jalan-jalan yang lurus dan sepi, atau mungkin pengunjung di sana yang kebetulan melintas dan sesekali menyapa.

Aku merasa nyaman di sini, ini tempat ku, tempat terbaik untuk meluangkan waktu. 

Baiklah tulisan ini akhirnya batas sini saja, jam sudah menunjukan 18.15, 15 menit sudah waktu berbuka dan aku segera pulang.. 


Ditulis: Fanni Indra Pratama

Sabtu, 11 Januari 2025

Hidup harus berjalan seperti biasanya


Aku tahu kamu lagi berusaha kuat, karena memang berusaha ikhlas saat kehilangan orang yang kita sayang itu engga mudah, kamu boleh menangis, kamu berhak menangis, keluarkan rasa sedihmu di depan papa, tapi jangan terlalu larut ya sayang, aku tahu kamu bisa. Aku tahu banget rasanya diposisi mu sekarang gimana, puas-puasin sedihnya ya. Karena mau bilang semangat trus ke orang yang berduka malah engga kasih impact apa-apa. Semoga ikhlas ya, sayangku.

Ditulis: Fanni Indra Pratama

Kamis, 09 Januari 2025

Turut Berduka Cita

Bisa dibilang tulisan pertamaku di tahun 2025 tulisan tidak mengenakkan. Ini bukan tentang tulisan biasa seperti doa-doa menyambut tahun baru tapi ini soal kehilangan. Terutama untuk perempuan yang aku cintai.

Perpisahan dan kehilangan, dua kata yang tidak pernah mengenakkan. Mau bentuknya apapun, apalagi untuk orang yang sedang berkabung seluruh dan seutuhnya. 

Aku berdoa tiada Tuhan selain Allah dan semua apa yang menjadi takdirnya semoga itu yang terbaik sebagai hamba yang hanya dititipkan sementara di dunia yang kecil ini. 

Peluk hangat untuk papamu, sayang. Surga Firdaus untuk papa dan segala isi di dalamnya. Tulisan ini adalah bagian suka duka terdalam untuk seorang pacar yang kehilangan orang yang tersayang dan paling berharga dalam hidupnya.

Sayang, kamu ingat engga obrolan kita malam tadi? Kita membahas tentang kehilangan siapa yang pergi lebih dulu antara aku dan kamu. Kamu sendiri bilang engga siap dengan kehilangan, akupun juga begitu. Tapi ada satu kalimatmu yang ku ingat banget "sejauh apapun kamu pergi aku bakal tetap ikut, mau kemanapun aku tetap ikut, dan aku tidak bisa pergi sendirian". Kalimat itu mengingat kejadian siang ini, bisa dibilang siang paling berat yang aku alamin, terlebih untukmu. Aku sendiri tidak menyangka ketika mau pergi istirahat makan kamu bilang "mas, papa meninggal". Aku terdiam sejenak di atas motor dan memandangi layar handphone dengan kabar buruk ini.
Dalam pikiranku bagaimana caranya aku bisa menenanginmu, memelukmu, dan memberi semangatmu. Sedangkan aku jauh di ujung sana yang bisa mendengar tangisanmu. Aku resah, aku sedih, seharusnya aku ada di sana nemenin kamu. Nyatanya hmmmmmm

Kehilangan orang yang kita cintai, apalagi yang sangat dekat, memang bisa sangat berat dan membuat perasaan campur aduk. Proses berduka itu sangat pribadi dan tidak ada waktu yang pasti untuk "sembuh". Yang penting, dalam fase berduka ini, penting untuk memberi diri sendiri ruang untuk merasakan semua perasaan itu dan jangan merasa terburu-buru untuk "move on". Kamu tidak perlu merasa sendirian, mas selalu ada untuk kamu. Kamu bisa cerita apa saja, seenggaknya bisa membantu untuk meredakan beban emosional.

Mas tahu, menjalani hari tanpa orang yang kita cintai memang tidak mudah. Rasa rindu, kehilangan, dan kekosongan akan terus menghantui selama kita belum benar-benar bisa melepaskan. Tapi ingatlah sayang, waktu adalah penyembuh terbaik. Perlahan, seiring berjalannya waktu, kita akan menemukan cara untuk mengisi kekosongan itu, dan akhirnya bisa menjalani hari dengan lebih ringan. Setiap hari adalah langkah kecil menuju pemulihan, dan meskipun terasa berat sekarang, kebahagiaan itu akan datang kembali. Sekali lagi, kamu tidak merasa sendirian. 

Aku sendiri belum pernah mengalami hal seperti itu. Mungkin salah satu di antara keluargaku ada yang pergi dulu aku yakin akan merasakan hal yang sama seperti kamu. Tidak kuat. Tapi mau engga mau aku harus siap kehilangan suatu saat nanti entah tuhan yang mengambilnya atau dia yang meninggalkanku atau aku yg meninggalkanya. Banyak cara untuk berpisah, tapi apakah ada cara untuk siap kehilangan orang yang kita cintai?

Sayang, kalau sesuai rencana awal, bulan Februari jadi bulan pertemuan kita. Bulan yang kita nantikan selama 10 bulan rindu yang panjang dengan waktu yang singkat, tapi dengan keadaan seperti ini pertemuan kita tunda dulu ya. Aku mau kamu fokus ke mama, fokus nenangin diri dulu. Kamu selesaiin semuanya. Ketika semuanya sudah selesai baru kita bahas lagi pertemuan kita. Walaupun ini berat tapi ini yang terbaik. 

Sayang, dibalik orang hebat, selalu ada orang yang luar biasa. Sebuah hubungan yang saling menyembuhkan & menumbuhkan. Duka sedalam-dalamnya untuk papa.

RIP Erwin Manoe

Semoga semua yang kita layangkan dalam keheningan dan penuh khidmat sampai ke papa di sana.


Ditulis: Fanny Indra Pratama