SOCIAL MEDIA

Minggu, 01 Juni 2025

Aku tidak pernah menyangka, kesendirian ini ternyata bisa buatku kalah dalam segala hal.

 


Seperti malam minggu biasanya, aku pergi sendiri selepas matahari terbenam. Bagi mereka yang sudah menikah, mereka akan pergi jalan sama keluarganya masing-masing. Sementara aku tidak punya siapa-siapa ini, sekarang masih duduk sendirian di pinggir pantai berkas, bersama sebotol fristine dan biskuit oreo. 

Di kota yang kecil di pesisir pantai Sumatera ini, entah kenapa aku merasa sepi. Hari-hari menoton dan ditutup dengan kesendirian, tampaknya lambat laun mulai membuat hidup tak lagi menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk dijalani. 

Dulu kupikir menjadi dewasa akan mengubah hidupku jadi lebih baik. Atau setidaknya bisa lebih hidup sebagai seorang manusia yang semestinya. Sekarang sudah berbeda, menjadi dewasa itu sulit, kesepian, sendirian. Aku tidak pernah menyangka, kesendirian ini ternyata bisa buatku kalah dalam segala hal.  

Bunyi dentuman ombak menjadi latar lagu untuk malam yang sudah cukup larut ini. Jika aku pikir-pikir lagi, tidak ada istimewa sama sekali dalam hidupku. Tidak ada hal yang bisa ku banggakan atau setidaknya membuat orang-orang terdekatku bangga. Mereka semua hanya menetap sementara, lalu seperti yang sudah-sudah, semua akan pergi meninggalkanku sendiri lagi. 

Dari tempat ku duduk sekarang, mataku menatap pantai yang diterangi kapal-kapal nelayan. Ku lihat disekelilingku manusia-manusia semua tertawa, bercengkrama dengan pasangannya, dan tampak hidup dengan bahagia. 

"Kenapa ya hidup orang banyak terlihat membahagiakan? 

" Apa cuma aku yang hidup tidak terlihat bahagia?" 

"Atau mereka pintar mengatur kebahagiaannya sendiri?"

Pikiranku sempat terhenti sebentar saat samar-samar aku mendengar lagu Peterpan "membebaniku", yang dimainkan oleh pengamen dengan suara sumbang dekat tempatku duduk. Lirik lagunya bener-bener menyindirku.

Jam sudah menunjukan jam 21.45 WIB. Ku ambil HP di saku celanaku dan menelfon dia.

"Lagi di mana?"

"Lagi di jalan pulang sama lita, bentar ya"

"Oalah, okedeh"

Akhirnya kuputuskan tidak beranjak dari pantai ini. Ku melihat langit gelap dipenuhi bintang kecil dari kejauhan. Semua orang masih terlihat bahagia. Dan aku masih seperti ini. Kesepian.

Tiap tanggal 31 jadi tanggal spesial buatku. Seharusnya malam ini bisa merayakan bersama, tapi dengan keadaan semrawut gini aku hanya bisa merayakannya sendiri. 

Sudah 15 menit aku memandang langit gelap dan kuputuskan untuk menghabiskan minumanku dan bergegas pulang. 

Tampaknya hari ini aku akan menghabiskan malam-malam sendiri lagi. Aku mengusap wajahku beberapa kali. Rasanya lelah sekali. Cinta yang dulu kupikir bisa membuat kita bahagia, ternyata justru aku sendiri yang mengacaukannya.. 

Kisah cinta ini telah berhasil membuatku gila.


Ditulis: Fanny Indra Pratama

Tidak ada komentar :

Posting Komentar