SOCIAL MEDIA

Jumat, 27 Juni 2025

Semoga banyak waktu untuk kita

 


Sekitar 11 tahun lalu. Aku duduk di restoran ini. Tanpa pekerjaan, hampir tanpa uang, dengan dunia yang rasanya hancur tanpa harapan. Aku datang ke sini, duduk di tempat sekarang dari sore hingga petang, yang aku lakuin waktu itu, berpura-pura punya kerjaan. Memakai kemeja putih, celana dasar hitam dan sepatu hitam. Aslinya aku pengangguran dan engga mampu beli makanan di sini..

Duduk di sini ingin merasakan seperti orang banyak yang sedang mesen makanan enak. Dan nyatanya aku hanya bisa mesen siomay yang isinya 3 dengan harga 15ribu. Dipikir- pikir itu sangat menyedihkan. Tapi sekarang, aku bisa membeli 1 bahkan lebih menu dari setiap makanan yang ada di sini, tanpa takut besok engga bisa makan.

Mungkin setelah sekian lama, progress hidup tidak secepat orang-orang sebaya, tidak hebat, biasa-biasa saja, tapi jauh lebih baik.

Yang namanya progress, tetaplah progress, dan selama kamu berprogress, tidak seorang pun, sekali lagi, tidak seorang pun yang boleh membuatmu merasa seperti pecundang, hanya karena ada orang dengan keadaan yang jauh lebih baik, itu tidak menjadikan kamu pecundang.

Bagaimanapun, tidak akan ada yang mengerti bagaimana sulitnya jalan yang harus dilalui, banyak rintangan yang membuat jalan rasanya lebih sulit, tidak mudah untuk berjuang, makanya setiap progress yang terjadi, seberapa pun sedikitnya, itu adalah kemenanganmu.

Nikmatilah sayangku, tidak perlu menunjukan pada siapapun apa yang sudah dicapai, cukup nikmati sendiri, dan buat progress baru agar kamu tetap hidup. 


Ditulis: Fanny Indra Pratama

Tidak ada komentar :

Posting Komentar