SOCIAL MEDIA

Kamis, 29 Mei 2025

Hanya bisa mengucapkan terima kasih

 


Aku engga tau ini seneng atau engga. Aku sendiri engga menyangka kalo tulisan engga jelas ini ada yang mau baca.

Aku share di twitter engga maksud untuk dibaca, tapi ingin menyampaikan kalau aku seneng menulis, tapi pas dapat dm kaya gini aku jadi bingung responnya gimana..

Hanya bisa mengucapkan "Terima Kasih"

Sedikit keyakinan bahwa ini bisa terlewati


Akhir-akhir ini aku suka keluar sendiri. Jalan kaki sambil menikmati lagu, atau kadang mendengarkan isi kepala sendiri. Melamun, melamun, melamun, tahu-tahu sudah di ujung perbatasan. Sesekali duduk di bangku sambil meminum air dari botol dan melihat orang berlalu-lalang. Trik ini kupelajari dari temenku: Kalau perasaan sedang tidak karuan, coba pergi ke tempat ramai orang berkegiatan. Pasar, terminal, dan stasiun. Denyut kehidupan mustinya membuatmu sadar bahwa kamu tidak menderita sendirian. Tapi trik ini tidak berhasil untuk ku. Ntah kenapa tiap mencobanya aku merasa seperti ada yang ganjal dalam perasaan ini. 

Bangku disebelahku terlihat kosong, aku menatap langit biru dari kejauhan sambil bergumam "Kalau ini sudah jadi takdir ku, aku ikhlas ya Tuhan". 

Di ujung sepatu ku ada sebuah bongkahan batu aspal kecil berwarna hitam, ku ambil batu itu dan ku lihatin dalam keadaan pikiran kosong. Aku percaya batu ini sebelumnya sudah berpindah-pindah dari sepakan kaki ke kaki, dan akhirnya batu itu berhenti tepat di ujung sepatu ku. 

Aku tau batu ini tidak bisa berbicara tapi kuberharap dia bisa mendengarkan, hey batu, bulan ini aku menemukan diriku yang paling hancur. Tapi aku juga menemukan diriku yang paling kuat. Di hari terakhir sedihku ini, aku melangitkan semua do'aku. Agar di hari pertama, aku usai dengan rasa sakitku, aku tak lagi jatuh pada pikiranku, akan kutulis semua harapan baik disetiap hariku, aku berprangsaka baik kepada hidup, barangkali ia tersentuh dan tak tega memberi kita hal-hal buruk. 

Dengan dihadapkan situasi seperti ini, akhirnya aku sadar dan sedikit paham tentang harapan untuk tidak berharap lebih maupun kurang. Terkadang hidup tak berjalan seperti apa yang kita rencanakan. 

Setelah berbicara kepadamu (batu aspal hitam) Semoga aku tak terlalu lama merasakan pahit, semoga aku tak terlalu banyak memakan manis, sebab hidup tak pernah mengajariku mengecap hambar.


Langit Tuhan mulai memerah dan malampun bentar lagi menunjukan wujudnya. Aku pulang dulu ya batu, aku letakin di mana pertama kali aku menemuimu. Terimakasih sudah mau mendengarkan ocehan remeh temeh ini. Selalu ada hal baik dari pertemuan kita sore ini. Bye 👋


Kemana langkahku pergi

Slalu ada bayangmu

Ku yakin makna nurani

Kau takkan pernah terganti

Saat lautan kau sebrangi

Janganlah ragu bersauh

Ku percaya hati kecilku

Kau takkan berpaling

Chrisye, 1997


Aku, sayang kamu, selalu. 

Ditulis: Fanny indra Pratama



Jumat, 23 Mei 2025

Hari bersamanya

 


Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu. Felia, di hari ini hari yang spesial buat aku. Yang pertama, hari raya agamaku dan kedua ini jadi anniversary kita yang ke satu tahun. Satu tahun ya, yang begitu berat, dari canda tawa, sedih, tawa lagi, balik sedih lagi, semuanya kita lalui sambil bergandengan tangan. Aku percaya fel, di semua hal yang sudah kita lalui, pasti nemu titik jalan di mana itu jadi muara terakhir kita. Aku percaya itu. Sama kamu aku bisa mewujudkannya. Maka itu di hari spesial kita ini aku ingin menjabarkan tentang kamu selama kita kenal.

1. Aku pertama tau dia dari twitter. 

2. The fact setelah kenalan di twitter, aku langsung cari tau sosial medianya, walaupun pada saat itu aku engga dapat ignya.

3. Selfi pertama dia masih kusimpan, dan telah ku pindahkan di PC ku. 

4. Awal perkenalan dia terlalu fast dan aku terlalu slow. 

5. Di awal perkenalan dia pernah liat story ig ku dengan second akunnya. 

6. Saat aku tau dia dari Kupang, engga ada kepikiranku untuk ketemu dia. 

7. Di hari pertama kita kenal kami jadikan itu hari tanggal jadian kita. 

8. Ada satu titik dimana aku kepikiran untuk tidak membalas lagi whatsapp-nya. 

10. Entah kenapa whatsappan lagi, aku luluh dengan cara perhatiannya dia ke aku. 

11. Ketika aku sampe kos, dia org yang pertama aku kabarin. 

12. Pernah ribut, perkara mantannya. Sempat nyuruh dia ngeblock semua media sosial mantannya, walaupun itu tidak membenarkan.

13. Dia mampu mengubah banyak hal yg aku sendiri tidak mampu mengubah diri. 

14. Dia adalah perempuan yang sangat menjunjung tinggi nilai nilai Kristiani, pastinya ia mencintai Tuhan Allah dengan segenap hati dan akal budi, lalu mencintai sesama manusia seperti mencintai dirinya sendiri. bukankah itu semua yang membuat kita hidup, sayang? 

15. Kepulanganku ke bengkulu membuat hubungan kita jauh dari kata baik, tapi dia selalu yakin kalo ini sama seperti biasanya. 

16. Dia sudah merasa cape dan jenuh dengan sifatku yg lebih mentingkan temen-temenku. Tapi dia selalu sabar menghadapi semua. 

17. September, Oktober, dan November jadi bulan yang buruk buat hubungan kita. Di tiga bulan itulah dia merasa berjuang sendirian dan tak dihargai. 

18. Akhir November kita putus untuk pertama kalinya.

19. Awal Januari, tepatnya tanggal 9. Itu jadi hari yang buruk buat dia. Di seberang sana dia mendapatkan kabar tidak mengenakan, papanya meninggal.

20. Sejak musibah itu aku selalu ada buat dia, nemenin dia bahkan di 40 haripun aku tetap ada buat dia. 

21. 31 Maret yang penuh bahagia ini aku merasa bersama dia, kita akan sama sama menyeberangi lautan ombak yang begitu deras dan dengannya aku percaya akan sampai ke pelabuhan cinta yang sering kita omongkan itu.

Begitulah sayang 21 penjabaran yang aku tulis untuk kamu. Semoga di anniversary kita yang satu tahun ini, menjadi awal yang baik untuk hubungan kita yang lebih serius. Lebih tepatnya untuk hari ini dan setelahnya..

Engga sabar menunggu hari pertemuan kita


Subuh senin, 31 Maret 2025

Ditulis: Fanny Indra Pratama


Perjalanan tak tergantikan

 


Untuk kamu yang tersayang,
Felia, sebelum aku menulis tentang kamu, aku ingin melihat foto kita yang ada di walpaper hp ku. Begitu cepat ya, baru hari senin aku menginjakan kaki di kotamu, sekarang sudah waktunya pulang menuju kotaku. Di atas langit Selat Semau aku mengingat momen-momen kebersamaan kita. Nasgor, lippo, solame, mobil Terios dll selalu jadi ingatanku. Selalu. Terima kasih untuk pertemuan yang luar biasa istimewa. Kuharap kamu dapat percaya, bahwa aku baru saja melalui 1 minggu terindah di hidup aku. 1 minggu terindah bersama seseorang. 

Terima kasih untuk suaramu yang selalu hangat. Untuk tatap matamu yang dalam. Untuk setiap usaha dan pengorbananmu selama aku di sana. Maafin kalo kemarin aku banyak ngerepotin. Hehe. Terima kasihku ke kamu ini harusnya banyak. Aku nggak bisa jabarin semuanya di sini. Tapi di sini aku ingin kamu tahu, bahwa aku bersyukur ada kamu di hidup aku. Aku nggak bisa sempurna mengungkapkannya tapi yang jelas, ini jujur dan tulus dari lubuk hatiku. Hati seorang pria biasa, dari Pulau Sumatera, Bengkulu. 

Sayang, dalam jarak yang cukup jauh ini kita udah coba berjuang sama-sama. Menjalani ini pasti kita akan melewati keadaan-keadaan yang nggak mudah. Ada kalanya kangen itu berat sekali. Tapi ini juga yang harus kita lalui. 

Bisa? Bisa! 

Jujur, berat sekali aku melepas genggamanmu di bandara tadi, maunya engga mau lepas, tapi keadaan yang membuat kita berpisah sementara. Sekarang aku di sini merindukanmu dengan teramat. Membayangkan pertemuan kedua kita. Juga pertemuan-pertemuan berikutnya. Sayang, aku menantikan hari-hari itu. Semoga, selain dengan jarak kita juga boleh bersahabat dengan waktu. Dalam kesabaran, ketenangan, dan komunikasi yang kita jaga sama-sama.

Semoga ini tulisan yang nggak terlalu panjang tapi terima kasih, karena kamu baca sampai selesai. Aku harap tulisan sederhana ini bisa jadi penyemangatmu melalui hari-hari. I love you, Sayang.

Bengkulu, Minggu Malam 4 Mei 2025


Ditulis: Fanny Indra Pratama

Ps: Fel, aku minta maaf, maaf aku baru upload tulisannya sekarang. Ada banyak hal yang membuat aku menunda untuk mengupload ini. Terimakasih kamu masih mau baca.


Senin, 19 Mei 2025

Hidup harus terus berjalan



Sebenarnya aku engga tahu harus mulai darimana. Semenjak terakhir kali aku di blog ini, tentu ada banyak yang terjadi. Banyak hal yang baik yang pengin aku ceritain.

Tapi sekali lagi, tujuan aku kesini pukul dua pagi bukan untuk menceritakan hal yang baik. Sudah dua hari, hidup aku kayak mau mampus.

Fel, kejadian malam jum'at membuat aku engga percaya kita bisa sampai ke titik ini. Di titik di mana kita berdua tidak ada yang mau. Aku tau konflik kamis lalu itu semua salahku, aku yang memulainya, dan aku sendiri pula mengingkarinya. Aku tidak tau hal apa yang membuatku memulai pertengkaran ini. Yang pasti ini fatal banget. Maka itu, aku sekali lagi meminta maaf. Mungkin kamu sudah bosen dengan satu kata ini, tapi kali ini beneran serius meminta maaf. 

Jujur fel, selama kita pacaran kamu memberi aku bahagia yang tak ternilai besarnya. Aku berani tukar apapun kecuali harga diriku (karena aku gapunya) untuk mengulang peristiwa itu semua. 

Kita sama - sama menyatakan bahwa kita menemukan kebahagiaan di satu sama lainnya. Kita selalu telpon tiap hari, kamu juga sering tiba - tiba kirim video atau foto wajahnya yang manis, dan kita juga berbicara tentang apapun yang menyenangkan. 

Sampai akhirnya, kemarin malem, kamu kasih tau aku, kamu udah merespon Laki-laki yang baru kamu kenal. Ada satu hal yang buat aku kenapa bisa hancur gini. Ya perubahan sikapmu yang secepat itu. Itu yang buat aku patah hati. 

“Ada yang ngajak aku ketemuan, boleh?”

“Kalo aku bilang enggak, pun kamu juga akan pergi”

“Kalo kamu bilang enggak – Aku enggak pergi”

“Terserah”

Ketika mendengar itu aku kaya di tembak dari belakang tanpa menyiapkan apapun. Aku sungguh terkejut mendengarnya. Baru kamis lalu kamu putusin aku dan jum'atnya kamu langsung respon Laki-laki lain yang baru diajak kenal. Dalam hatiku bertanya, kenapa dia bisa secepat itu? Kenapa? Apa dia tidak mengingat kenangan yang udah kita lalui sama sama, apa dia tidak mengingat suka duka yang udah kita jalani sama sama? Apa dia engga bisa bertahan sejenak dulu? Kok bisa Felia seperti itu. Itu yang buat aku terkejut. Aku ngomong ke diriku sendiri setelah diputusin, aku hanya butuh satu atau dua bulan untuk perlahan melupakan kenangan ini. Tapi kamu hanya butuh satu hari untuk melupakan semuanya. Aku dibuat gila sama kamu, Fel. 

Pertanyaan itu membuat aku tetap terjaga semalaman. Sama sekali tidak bisa tidur. Kepalaku berperang hebat untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Malam itu, atas patah hati yang luar biasa hebat, aku block semua yang ada antara aku dan Felia. Aku putuskan bahwa langkah itu, adalah langkah yang berat namun paling strategis untuk aku lakukan.

Sampai sekarang aku masih sakit hati liat kamu secepat itu move on nya. Di satu sisi aku juga tidak bisa maksain kamu, karena kita bukan kaya dulu.

Aku menulis ini juga belum setenang itu, mungkin dari luar terlihat baik-baik saja namun sebenarnya keadaan belum membaik sepenuhnya. Bahkan terkadang aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi, tidak bahagia dan tidak juga sedih, yang ada hampa dan mati rasa. 

Aku hanya berdoa untuk bisa menjadi manusia yang teduh dan tidak berisik tentang apapun. Yang terjadi dalam hidupku akan kuselesaikan sendiri, sekalipun berat, semoga aku tetap kuat tanpa merisaukan apa-apa. 

Di tengah usaha melupakan, aku tidak akan pernah lupa untuk berterima kasih. Sebab pernah dekat meski sekarang jadi seperti ini, selalu ada cerita baiknya masing-masing. Mungkin tidak akan lagi dibawa serta, tetapi bersyukur pernah jadi bagian dari perjalanannya..

Ditulis: Fanny Indra Pratama