SOCIAL MEDIA

Sabtu, 27 April 2024

Sampai jadi debu

Engga bosan-bosannya mas menulis untukmu, tulisan penuh rindu untuk dirimu di sana. Tulisan ini sedikit berbeda dari biasanya. Tulisan untuk istriku di masa depan (berharapnya itu kamu, Felia) Ini mas menulis untuk kamu yang akan menemani mas sampai maut menjemput. Mungkin akan diingat lagi puluhan tahun kedepan. Untukmu, Felia, yang akan menjadi teman hidup mas sampai selamanya. *** Sudah berapa lama kita hidup bersama? Dua puluh, empat puluh, atau sudah berapa puluh lagi yang tak mas ingat. Sudah berapa pertengkaran yang sudah kita selesaikan? Sehingga tangis dan amarahmu sampai tak bisa menenangkan badai-badai yang datang silih berganti. Akar mas tak cukup kuat, hati mas tak cukup kokoh,...

Kamis, 18 April 2024

Untuk Felia, supaya kamu lebih kenal mas

Maaf, baru bisa membalas tulisanmu. Mungkin tulisan ini sedikit lebih panjang dari biasanya. Mas bingung memulai dari mana. Mas berharap kamu menemukan waktu untuk membacanya. Sayang, subuh yang masih membiru mas menulis surat pada dirimu yang kemarin menangis. Mas lihat dari pagi suasana di kabupaten ini masih dingin, orang baru mulai bekerja matanya sayu, dan para kekasih di kota merindu ciuman paling panas sepanjang dingin.Sayang, coba bayangkan. Pejamkan matamu yang masih merah bekas nangis semalam. Bayangkan bila kita jadi satu di antara kekasih itu atau jadi orang pekerja yang tak bisa merintih kedinginan. Apa masih bisa kita melawan perbedaan keyakinan satu sama lain yang membuat...

Kamis, 04 April 2024

Do'a ibu sepanjang jalan

Ia tidak mendengar namun mengerti. Tentang anaknya yang gagal di sebrang do'a. Do'a yang lirih, yang sendiri, yang diam tapi tidak pernah yang terbata-bata. Kata-kata dirapal cekatan seperti tangannya gesit menata lemari, menyetrika baju, dan menguleni adonan roti. Anaknya sering pulang tanpa bicara apa-apa kesusahan yang datang melulu saban hari. Kadang perutnya kosong, lain hari giliran dompetnya tanpa isi. Si anak membuka pintu rumah. Pulang lagi dari perjalanannya yang belum kemanapun. Ia tau aroma roti sedang menguning dalam oven. Perutnya tak kosong sebentar lagi. Roti diangkat, anaknya tersenyum. Ibu melihat, ikut tersenyum. Berilah kami rezeki hari ini. Do'anya kemarin, hari ini, dan...

Selasa, 02 April 2024

Kesepian di antara kegelisahan

Sore itu di bawah langit merah sebelum menjelang waktu berbuka puasa, sebuah pesan singkat masuk ke dalam handphone ku. "Fan, kau pulang kerja ada waktu ga? Aku butuh cerita nih.." isi pesan singkat dari seorang teman yang ingin bertemu.Sebenarnya bukan hal yang luar biasa, mengingat kami sudah sering berjumpa setelah pulang kerja. Kadang sambil makan nasi goreng pinggir jalan dekat kosan. Sore itu kami menyepakati sebuah tempat ngopi di kawasan pegunungan Lebong atas. Temenku sampai duluan. Sudah menggelar Marlboro Mild dan Long Black favoritnya.Malam itu aku hanya memesan segelas Kopi Susu sambil menguyah permen karet, maklum di kosan tadi sudah buka puasa dan makan makanan yang...